Minggu, 23 Mei 2010

BATURAJA



Profil
Nama Resmi : Kabupaten Ogan Komering Ulu
Ibukota : Baturaja
Provinsi : Sumatera Selatan
Batas Wilayah :

Utara: Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Muara Enim
Selatan: Provinsi Lampung
Barat: Kabupaten Muara Enim dan Provinsi Bengkulu
Timur: Provinsi Lampung
Luas Wilayah : 13.661,00 Km²
Jumlah Penduduk : 1.159.713 Jiwa (sensus Penduduk 2000)
Jumlah Kecamatan : 27
Website : http://www.oku.go.id

Sejarah

Perang Dunia I (1914-1918) dan perkembangan politik pada masa itu, mengakibatkan dibentuk Afdeling (kabupaten) Ogan dan Afdeling Komering Ulu pada tahun 1918. Dengan ibukota Muaradua yang kemudian dipindahkan ke Baturaja. Asisten Residen yang pertama bernama A. Koomang. Adanya UU No. 1 Tahun 1945 tentang Pembentukan Komite Nasional Indonesia dan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1947 tentang Pembentukan Daerah Otonom, maka timbul tuntutan agar Ogan Komering Ulu dijadikan daerah otonom.



Dengan perubahan ini, maka berubah pula kedudukan para kontrolir. Yaitu :



a. Onder Afdeling Ogan Ulu yang semula berkedudukan di Dusun Lubuk Batang, dipindahkan ke baturaja

b. Onder Afdeling Komering Ulu tetap berkedudukan di Martapura

c. Onder Afdeling Muaradua dan Ranau berkedudukan di Banding Agung dipindahkan ke Muaradua



Dengan perubahan Administrasi inilah mengakibatkan dibentuk tiga Districhten di bawah pimpinan seorang Districhtoofd/Demang yang masing-masing membawahi Onderdistricthoofd/Asisten Demang.



Secara yuridis formal, pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu diawali dengan dikeluarkannya UU No. 11 Tahun 1950 tentang pembubaran Negara Bagian Sumatera Selatan (17 Agustus 1950), untuk kemudian melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Darurat No. 4 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dilingkungan Daerah Propinsi Sumatera Selatan.


Dan Ketetapan Gubernur Sumatera Selatan No. GB/100/1950 tanggal 20 Maret 1950 tentang batas-batas daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu dan diperkuat dengan UU Nomor 28 Tahun 1959, maka Kabupaten ini dinamakan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang beribukota di Baturaja dan berhak mengatur serta mengurus rumah tangga sendiri.



Aspirasi masyarakat Kabupaten OKU yang ditetapkan dengan UU No. Tahun 2004 menjadikan Kabupaten OKU dimekarkan menjadi 3 kabupaten. Yaitu Kabupaten OKU (Induk) dengan ibukota Baturaja, Kabupaten OKU Timur dengan ibukota Martapura dan Kabupaten OKU Selatan dengan ibukota Muaradua.




Arti Logo

Setiap kabupaten pasti mempunyai lambang. Begitu pun Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Lambang yang terdapat semboyan Sebimbing Sekundang ini mempunyai arti yang mencirikan keadaan, alam serta budaya Kabupaten OKU. Kabupaten OKU juga dikenal sebagai Bumi Sebimbing Sekundang.



A. Ketentuan dan Arti Lamban



1. Lambang Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu berbentuk perisai dan bersegi lima, menggambarkan pelindung bagi rakyat dan daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu yang berdasarkan Falsafah Pancasila.

2. Tulisan ( motto ) Ogan Komering Ulu, Sebimbing Sekundang mengandung arti kesatuan yang erat sehaluan, setujuan seluruh rakyat daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu dalam kehidupan suka dan duka secara keseluruhan.

3. Di dalam bentuk Perisai terdapat aneka lukisan yang menggambarkan unsur-unsur lambang sebagai berikut :



a. Gamelan

Melambangkan kesenian masyarakat Daerah Ogan Komering Ulu sejak zaman dahulu hingga sekarang. Gamelan adalah suatu tabuhan yang selalu digunakan oleh masyarakat didalam kesenian, sehingga bunyi tabuhan tersebut seolah-olah menimbulkan suatu inspirasi pada jiwa insan yang mendengarkannya.
Selain dari pada itu alat tersebut juga merupakan suatu sarana rekseasi bagi masyarakat Ogan Komering Ulu. Gamelan berjumlah 10 (sepuluh) Buah dibagi dua yaitu: lima terletak disebelah kanan dan lima disebalah kiri pesirihan, adalah menggambarkan keseimbangan, kerukunan antara suku dengan suku, antara rakyat dengan Pemerintah.

b. Tepak/Pesirihan

Melambang kehormatan adat daerah sejak zaman dahulu hingga sekarang. Masih dipakai dalam adat. Pesirihan ini mengandung lima bahan, masing-masing : sirih, gambir, kapur, tembakau dan lilin madu yang kesemua bahan-bahan tersebut adalah hasil dari daerah Ogan Komering Ulu.

c. Padi, Karet dan Kopi

Mencerminkan perekonomian rakyat daerah Ogan Komering Ulu yang merupakan penghasilan utama dan sumber Devisa



d. Gunung, Bukit, Tanah dan Sawah

1. Gunung Seminung, terletak di pinggir Danau Ranau dan bukit-bukit berwarna hijau adalah menggambarkan pegunungan dan bukit – bukit yang subur.

2. Sawah, Tanah adalah melukiskan bahwa daerah Ogan Komering Ulu mempunyai sawah, tanah pertanian yang luas sebagai sumber mata pencaharian rakyat.

3. Danau ialah Danau Ranau yaitu satu-satunya danau yang terdapat di dalam Daerah Ogan Komering Ulu dengan Gunung Seminung yang menjulang ditepinya menggambarkan keindahan alam.

e. Buah-buah Padi, Kopi dan Daun Kopi

1. Buah padi berjumlah 17 butir adalah melambangkan Hari Keramat tanggal 17.

2. Daun Kopi berjumlah 8 Lembar, mengingatkan bulan 8 (Agustus)

3. Buah Kopi berjumlah 45 butir melambangkan tahun 1945 (tanggal) 17 Agustus 1945 yaitu Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

f. Pohon Karet Berakar Dua.
Menggambarkan bahwa Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki dua sungai, yaitu: Sungai Ogan dan Sungai Komering.

g. Bekas Sadapan pada Pohon Karet.
Menggambarkan anak-anak Sungai Ogan dan Sungai Komering.

h. Keris mata ke atas
Menggambarkan jiwa kepahlawanan rakyat daerah Ogan Komering Ulu sejak zaman dahulu kala hingga sekarang. Masih ada dan digemari oleh masyarakat terutama daerah pedalaman. Matanya mengarah keatas mengandung maksud sanggup menghadap segala tantangan dari manapun datangnya yang mengancam Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

i. Lingkaran Bulat
Mencerminkan bahwa masyarakat dan suku-suku dalam Daerah Ogan Komering Ulu kompak dan bulat dalam satu kesatuan dan persatuan.

j. Warna-warna pada lambing

1. Putih berarti Suci / toleransi

2. Kuning berarti kebesaran / Keluhuran

3. Merah berarti Kepewiraan / Keberanian.

4. Hijau Tua/Muda berarti kesuburan & kemakmuran.

5. Biru Tua dan Biru Keputihan berarti Kesetian.

6. Coklat berarti Kemasyarakatan,

B. Ketentuan Warna

1. Dasar Lambang berwarna Biru

2. Gamelan dan Pesirihan berwarna Merah Kekuning-kuningan

3. Pohon Karet berwarna Putih

4. Daun Karet dan Dun Kopi berwarna hijau Tua.

5. Gunung, Bukit, Sawah dan Tanah berwarna Hijau.

6. Buah padi dan Hulu Karet berwarna kuning.

7. Tulisan berwarna Hitam diatas dasar putih.

8. Mata Keris berwana Merah.

9. Lingkaran Putih bergaris luar dan hitam.


from : www.oku.go.id

Rabu, 19 Mei 2010

OBJEK WISATA di OKU


Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai salah satu tujuan wisata di Provinsi Sumatera
Selatan mempunyai beberapa objek wsata seperti Goa Putri, Air Terjun Kambas, Air Panas Gemuhak dan lain-lain. Goa Putri terletak di desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji yang berjarak sekitar 35 km dari Ibu Kota Kabupaten. Goa Putri mempunyai kedalaman ± 150 m dengan lebar 8 – 20 m dimana didalamnya terdapat stalagmite dan stalagtit yang menyerupai tumpukan padi dan ranjang penganten, kembang dadar, pemandian putri, dan lain-lain. Selain berfungsi sebagai objek wisata, Goa Putri juga sebagai wisata budaya dan dan histories. Menurut legenda Goa Putri terjadi karena Si Pahit Lidah yang menyumpah Putri Barlian menjadi Batu.





Berdampingan dengan Goa Putri terdapat Goa Harimau, tempat ditemukannya situs kerangka manusia yang berumur ± 3.000 tahun yang lalu oleh Pusat Penelitian dan pengembangan Arkeologi Nasional Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Goa ini terletak di desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji yang berjarak ± 500 meter dari Goa Putri. Dari hasil penelitian Tim Arkeologi, di Goa ini ditemukan dua kerangka manusia yang masih utuh dan beberapa kerangka yang tidak utuh lagi, serta serpihan-serpihan bebatuan yang diduga sebagai peralatan yang digunakan mereka. Selain itu pada dinding Goa Harimau terdapat beberapa gambar lukisan yang sampai sekarang masih diteliti.





Objek wisata Air Terjun Kambas terletak di Desa Ulak Lebar Kecamatan Ulu Ogan yang mempunyai ketinggian 425 m di atas permukaan laut. Objek wisata ini memiliki ketinggian air terjun berkisar 50 meter yang dikelilingi oleh perbukitan dan hutan serta bebatuan besar sehingga menambah keindahan panorama alam. Untuk menuju lokasi objek wisata Air Terjun Kambas hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh ± 30 menit dari desa Ulak Lebar. Objek wisata air terjun lainnya yaitu Air Terjun Pungai dengan ketinggian air terjun ±30 meter yang berjarak ± 500 meter dari lokasi objek wisata Air Terjun Kambas.





Objek wisata Air Terjun Kambas terletak di Desa Ulak Lebar Kecamatan Ulu Ogan yang mempunyai ketinggian 425 m di atas permukaan laut. Objek wisata ini memiliki ketinggian air terjun berkisar 50 meter yang dikelilingi oleh perbukitan dan hutan serta bebatuan besar sehingga menambah keindahan panorama alam. Untuk menuju lokasi objek wisata Air Terjun Kambas hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh ± 30 menit dari desa Ulak Lebar. Objek wisata air terjun lainnya yaitu Air Terjun Pungai dengan ketinggian air terjun ±30 meter yang berjarak ± 500 meter dari lokasi objek wisata Air Terjun Kambas.
Objek wisata Air Terjun Kambas terletak di Desa Ulak Lebar Kecamatan Ulu Ogan yang mempunyai ketinggian 425 m di atas permukaan laut. Objek wisata ini memiliki ketinggian air terjun berkisar 50 meter yang dikelilingi oleh perbukitan dan hutan serta bebatuan besar sehingga menambah keindahan panorama alam. Untuk menuju lokasi objek wisata Air Terjun Kambas hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh ± 30 menit dari desa Ulak Lebar. Objek wisata air terjun lainnya yaitu Air Terjun Pungai dengan ketinggian air terjun ±30 meter yang berjarak ± 500 meter dari lokasi objek wisata Air Terjun Kambas.






sumber : http://okukab.go.id/pariwisata.html